Kepercayaan

Dahulu kala, di sebuah desa kecil di daratan Cina, ada sepasang suami istri yang hidup sederhana. Sehari-hari mereka berjualan masakan dan arak putih di kedai samping rumahnya. Kedai mereka selalu ramai dikunjungi pelanggan karena masakannya yang terkenal lezat dan aroma yang khas pada arak putih buatan sang suami sendiri. Setiap hari masakan dan arak putih selalu habis terjual.

Pada suatu hari, sang suami pergi ke kota untuk membeli bahan untuk keperluan kedainya, dan seperti biasanya tugas mengurus kedai diserahkan kepada istrinya.
Karena araknya selalu habis laris tak tersisa, timbul niat dalam hati sang istri untuk mencampurkan arak dengan air agar bisa menjual lebih banyak dan tentunya keuntungan akan lebih berlipat. Niat itupun mulai dijalankan si istri ketika sang suami pergi ke kota, dan tanpa sepengetahuan sang suami dengan maksud memberi kejutan kepada suami. Benar saja, setiap suaminya pulang dari kota, istrinya dengan bangga menyerahkan hasil penjualan yang lebih dari biasanya. Mereka berdua pun senang dan bahagia.
nilai sebuah Kepercayaan

Namun kegembiraan dan kebahagiaan tidak berlangsung lama. Semakin hari kedainya bukannya semakin maju tapi malah sebaliknya. Pelanggan satu per satu pergi meninggalkan mereka. Sang suami menjadi stress dan tak habis pikir, karena merasa tidak melakukan kesalahan kepada pelanggan.

Akhirnya sang istri menyadari kekeliruannya selama ini telah mencampurkan arak dengan air, dengan sangat menyesal sang istri pun menceritakan kepada sang suami apa yang telah diperbuat.


Renungan:
Jangan sekali-kali merusak pondasi kepercayaan yang telah Anda dapatkan dengan susah payah, karena sekali kehilangan kepercayaan maka Anda akan lebih sulit mendapatkannya kembali.

0 Response to "Kepercayaan"

Posting Komentar