
Ketinggian dari bukit ini berkisar 990 meter dengan keaneka ragaman flora dan fauna yang mendekami wilayah cagar alam tersebut. Di sekitar cagar alam ini juga terdapat goa yang dihuni ribuan kelelawar di dalam goa tersebut. Anda juga bisa berkunjung ke air terjunnya yang indah dengan airnya yang sangat jernih. Jangan lupa pula menelusuri hutan hujan cagar alam ini yang dipenuhi tanaman langka. Tanaman langka yang dimaksud antara lain tanaman kantong semar raksasa dan anggrek hitam yang jarang ditemukan pada kawasan hutan lindung lainnya.

Dikisahkan keduanya adalah nelayan di kabupaten Sintang, alkisah Bujang Beji menguasai kawasan sungai Kapuas sedangkan Tumenggung Marubai mengusai wilayah sungai Melawi. Biarpun sudah memiliki kawasan sendiri-sendiri namun suatu ketika Bujang Beji mengetahui bahwa Tumenggung Marubai mampu mendapatkan ikan lebih banyak ketimbang dirinya.
Keirian Bujang Beji pun berbuah rencana jahat sehingga ia pun pergi ke bukit Nanga Silat untuk mengambil sebuah batu besar yang akan digunakannya untuk menutup aliran sungai Melawi. Sayangnya saat berada dipersimpangan sungai Kapuas dan Melawi muncul Dewi Surgawi yang mengetahui niat si Bujang Beji. Ia pun menertawakan lelaki tersebut, ketika si Bujang Beji mencari sumber suara gelat tawa itu ternyata batu besar yang sedang diangkatnya tak sengaja terlepas dan jatuh ke tanah.
Batu yang jatuh ketanah itupun diceritakan lambat laun tumbuh menjadi batu besar yang gelap yang sekarang diberi nama batu kelam. Kini batu kelam tersebut telah menjadi obyek wisata cantik di kabupaten Sintang yang patutnya kamu kunjungi bila sedang berada di Kalimantan.
0 Response to "Bukit Kelam, Wisata Alam yang Tak Seseram Namanya"
Posting Komentar