Rumah Doa Bukit Rhema, Wisata Romantis Tersembunyi Dalam Hutan Belantara

Rumah Doa Bukit Rhema, Wisata Romantis Tersembunyi Dalam Hutan Belantara
Anda pernah menonton film AADC 2 (Ada Apa Dengan Cinta-2)? Film yang sempat booming di awal tahun 2016 ini tak sekedar menyuguhkan kisah romantis, tapi juga mengeksplorasi beberapa tempat wisata di kawasan Yogyakarta, salah satunya Rumah Doa Bukit Rhema atau dikenal juga sebagai “Gereja Ayam”. Sebenarnya bangunannya tak terlalu bagus, seperti tak terurus karena memang telah terlantar selama bertahun-tahun. Namun sejak kemunculannya dalam syuting film Rangga dan Cinta, lokasi ini mendadak jadi hits dan diburu banyak wisatawan.

Nah, kira-kira seberapa menarik sih Rumah Doa Bukit Rhema? Kenapa bisa sampe dijadikan setting film? Penasaran kan? Buat kalian yang belom pernah denger, yuk langsung simak ulasannya dibawah ini! Lets see!

6 Hal Tentang Rumah Doa Bukit Rhema


1.        Sejarah Berdirinya Rumah Doa Bukit Rhema

Awal mula pembangunan gereja eksentrik ini sekitar tahun 1990-an. Saat itu seorang christian bernama Daniel Alamsjah mengaku mendapatkan petunjuk dari Tuhan untuk mendirikan rumah doa berbentuk merpati di kawasan perbukitan.

Ketika beliau berkunjung ke Magelang, beliau melewati perbukitan Rhema dan melihat pemandangan yang mirip dalam mimpinya. Ia pun berdoa semalaman disana, lalu memutuskan untuk membeli tanah seluas 3000 meter persegi itu dengan harga sekitar Rp.2 juta, dimana nantinya akan dibangun rumah doa.

Pada awalnya, masyarakat menganggap bahwa bangunan tersebut adalah gereja. Namun Daniel membantahnya. Menurut beliau, rumah doa tersebut diperuntukan bagi seluruh umat beragama, baik kristen, buddha, ataupun islam.

2.      Terbengkalai, Kemudian Dialihkan Menjadi Tempat Wisata

Sayangnya, pendirian bangunan ini tidak berjalan lancar. Setelah hampir selesai, proses pembangunan terpaksa dihentikan karena keterbatasan dana. Tempat yang awalnya digunakan sebagai rumah doa ini kemudian diahlikan fungsi menjadi pusat rehabilitasi bagi orang kelainan jiwa, pecandu narkoba, dan anak-anak penyandang disabilitas.

Di tahun 2000, Rumah Doa Bukit Rhema resmi ditutup karena biaya kontruksi yang terlalu mahal. Meski demikian, masih ada beberapa orang yang datang berkunjung untuk sekedar berwisata dan menikmati pemandangan alam.

3.      Berbentuk Burung Merpati
rumah doa gereja ayam

Jika dilihat sekilas, memang bangunan ini tampak seperti ayam, lengkap dengan ekor, mata, dan paruh berwarna merah. Tapi si pendiri, Daniel Alamsjah menjelaskan bahwa bangunan tersebut bukan berbentuk ayam, melainkan Burung Merpati.


Sesuai dengan mimpinya, ia memperoleh pesan untuk membangun rumah doa berbentuk merpati. Namun gegara proses pembangunannya belum tuntas, jadi sekarang malah terlihat seperti ayam.

4.      Surga Tersembunyi di Balik Hutan Belantara

Rumah Doa Bukit Rhema sebenarnya sudah cukup lama dikenal masyarakat Magelang, khususnya di kalangan kaum remaja. Saat libur panjang atau long weekend, biasanya mereka berkunjung untuk menikmati suasana alam nan sejuk, atau bahkan sekedar hunting foto.

Untuk mencapai ke Gereja Ayam, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalur setapak. Perjuangan kesana juga tidak mudah, anda akan menemui tanjakan yang cukup curam sejauh 150 meter. Jadi harus berhati-hati! Kalau capek atau males nanjak, anda bisa menyewa mobil jip seharga 7000 rupiah per orang.

Sesampainya di depan gereja, anda akan melihat bangunan menyerupai ayam raksasa yang sedang duduk di tanah. Bangunan ini terdiri dari 4 lantai, didalamnya ada ruangan cukup luas tanpa sekat dan mempunyai lubang cahaya dibagian atas layaknya gereja pada umumnya. Selain itu, terdapat pula beberapa ruangan tanpa pintu dan jendela. Sedangkan lantai bawah (underground) terdiri dari ruang-ruang kecil seperti tempat untuk berdoa.

Meskipun terlihat agak terlantar, tapi sebenarnya bangunan ini cukup menawan. Hampir seluruh lantainya berkeramik, desainnya klasik, dan ornamen-ornamen yang dipajang bergaya klasik khas vintage. Kemudian ada tangga berbentuk unik yang digunakan untuk menuju ke lantai atas (bagian mahkota merpati).

Nah, di lantai atas inilah anda bisa menikmati pemandangan hutan belantara nan hijau dan terbentang luas, serta indahnya langit senja. Ah, pokoknya bikin baper! Dan jika kesini, kamu wajib bawa tongis  buat berselfie ria.

5.      Terkenal Di Kalangan Turis Asing, Sering Dijadikan Lokasi Pre wedding

Well, siapa sangka? Walaupun lokasinya cukup terpencil ternyata wisata Rumah Doa Bukit Rhema sudah dikenal di luar negeri lho! Bahkan sering dikunjungi turis bule.  Ada banyak sebutan asing untuk bangunan ini, seperti Pigeon Hill, Gereja Chicken, Gereja Bird, dan sebagainya.

Menariknya lagi, lokasi ini bukan sekedar dijadiin tempat berwisata. Beberapa pengunjung malah memesannya sebagai tempat untuk foto-foto pre wedding dan area untuk menikah. Wow keren, kan?

6.      Lokasi Dekat Candi Borobudur

Untuk menemukan lokasi Rumah Doa gak sulit kok, gaes. Letaknya di Bukit Rhema, dekat Candi Borobudur, tepatnya di Dusun Gombong, Desa Kembang Limus, kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Oiya, di sekitar kawasan parkir kendaraan, terdapat deretan warung makanan dan minuman. Selain itu, ada juga pedangan yang menjual berbagai macam souvenir untuk para pengunjung yang ingin membeli oleh-oleh.

So, gimana gaes? Tertarik berkunjung ke Rumah Doa Bukit Rhema? Tenang, tiket masuknya murah kok, cukup ngeluarin budget Rp.10.000  anda sudah bisa menikmati pemandangan indah yang romantis.

0 Response to "Rumah Doa Bukit Rhema, Wisata Romantis Tersembunyi Dalam Hutan Belantara"

Posting Komentar