Si pencuri kapak

berprasangka buruk diibaratkan menuduh seseorang mencuri kapak dalam kisah insipratif ini
Alkisah ada seorang penebang kayu yang suatu hari kehilangan kapaknya. Ia lalu mencurigai pelakunya seorang anak kecil tetangga sebelah rumahnya. Dia terus mengamati, setiap gerakan anak kecil itu, dari cara berjalannya, berbicara, sikapnya, cara berlari, bahkan cara menatapku sangat mencurigakan. Pasti dia yang mencuri kapakku.

Selang beberapa hari kemudian, saat akan pergi ke gunung menggali lubang, tanpa sengaja ia menemukan kapaknya yang hilang itu berada di belakang rumahnya.
Lantas ia kembali mengamati si anak kecil itu, wajahnya, omongannya, semua gerak-geriknya sudah tidak seperti seorang pencuri kapak lagi.

Pepatah mengatakan: punya hati curiga tidak menjadi masalah, tapi hati yang ingin mencelakakan orang lain harus dilenyapkan. Seperti si penebang kayu di atas, kalau sudah punya prasangka, anak kecil yang tidak tahu apa-apa telah dianggap sebagai pencuri. Begitu prasangka telah lenyap (kapak ditemukan), si maling (tersangka) kembali menjadi orang baik.

0 Response to "Si pencuri kapak"

Posting Komentar