Si Buta meraba Gajah

Alkisah, ada seorang raja bijaksana yang kepada menterinya berkata: ”Bawakan seekor gajah besar untuk diperlihatkan kepada orang buta yang sama sekali belum pernah mengenal gajah. Penglihatan mereka pasti mengandalkan kedua belah tangannya.”

Tak berapa lama beberapa orang buta yang belum pernah mengenal gajah tersebut  didatangkan, kemudian gajahpun dibawa masuk istana. Lalu para tuna netra itu didekatkan dengan gajah dengan posisi yang berbeda satu sama lain, tangan mereka terus meraba dan meraba. Sebentar kemudian sang raja memanggil mereka, “gajah yang kalian raba itu sebenarnya berbentuk apa?

Orang buta yang sempat memegang taring gajah menggambarkan bahwa bentuk gajah seperti lobak besar dan kasar. Yang satu lagi melukiskan bentuk gajah seperti kipas tangan yang besar karena ia meraba telinga gajah.
Orang buta ketiga melukiskan gajah bagaikan batu penggiring beras, ternyata yang ia pegang adalah kaki gajah. Berikutnya mengatakan gajah tak ubahnya seperti tempat tidur yang empuk karena ia meraba bokongnya gajah. Orang kelima menuturkan bentuk gajah sebenarnya seperti kendi karena dia meraba perut gajah. Yang berikutnya lagi mengatakan gajah seperti seutas tali, rupanya ia memegang ekor gajah.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
orang buta meraba-raba seekor gajah
Suatu tindakan yang keliru dan lari dari realitas yang ada bahkan memperumit permasalahan seperti si buta yang hanya memperoleh sebagian kecil informasi/ kebenaran hanya dengan meraba satu bagian dari seekor gajah.

0 Response to "Si Buta meraba Gajah"

Posting Komentar