Membangun Jiwa Berwirausaha Lewat Kisah Sukses Si Pengusaha Spikus Kukus

Kisah Sukses Pengusaha Spikus Kukus asal surabaya
Sebagian besar mindset pemuda jaman sekarang beranggapan bahwa bekerja haruslah menjadi pegawai. Entah itu menjadi pegawai negeri sipil ataupun pegawai perusahaan swasta yang bonafit. Yang jelas, suskes dimata mereka berarti memiliki karir yang cemerlang, jabatan tinggi di pabrik, berpenghasilan bulanan dan kalau bisa diangkat jadi karyawan tetap.

Well, okelah bekerja sebagai pegawai memang bisa memberikan jaminan penghasilan tetap. Tapi apakah kamu rela seumur hidup menghabiskan waktu menjadi bawahan orang lain? Seharian berada di kantor dari pagi sampai malam, jadwal makan berantakan, kadangkala dibentak-bentak bos, belum lagi gaji segitu-segitu aja tanpa ada kenaikan.

Jika kita mau menganalisis, sebenarnya peluang kesuksesan berwirausaha jauh lebih besar dibandingkan menjadi karyawan. Membangun usaha memang tidak mudah. Dibutuhkan suatu keberanian dalam mengambil risiko serta jiwa yang kreatif dan inovatif. Seorang pengusaha juga harus memiliki mental baja dan tidak boleh takut gagal, sebagaimana yang dilakukan oleh salah satu inspirator kita, Irham Hadi Pratama.

Mengintip kisah sukses Irham Hadi Pratama, Pengusaha Spikus Kukus

Siapa sih Irham Hadi Pratama?

Irham Hadi Pratama adalah seorang enterpreuner muda asal Surabaya yang dikenal lewat bisnis kue tradisionalnya, Spikus kukus. Usaha tersebut ia rintis semenjak tahun 2012. Pada awalnya, ia  hanya mempromosikan spikus lewat media sosial. Hingga akhirnya, produknya mulai tersebar luas dan dikenal masyarakat. Kini usaha Irham semakin maju, ia bahkan telah merekrut sejumlah karyawan untuk mengembangkan usahanya.

Berawal dari nekat dengan modal 20 ribu

Kesuksesan yang diperoleh Irham saat ini bukannya tanpa perjuangan. Pemuda yang awalnya berkuliah di teknik Elektro ini nekat untuk resign demi mewujudkan passionnya di bidang wirausaha. Awalnya ia masih kebingungan untuk menemukan ide usaha yang pas dengan dirinya. Sampai pada akhirnya, ia memutuskan mengembangkan bisnis kuliner tradisional Spikus atau yang dikenal sebagai kue lapis khas Surabaya. Menurut sejarah, kue ini dibawa oleh bangsa Belanda ke Indonesia pada masa penjajahan.

Irham menuturkan bahwa resep spikus yang dikembangkannya diperoleh dari ibunya sendiri. Pertama kali pembuatan, modal awal digunakan hanya 20 ribu rupiah. Kemudian, ia menjualnya lewat Twitter. Seperti kata pepatah, “hasil tidak akan mengkhianati proses”. Ya, perjuangan Irham tak sia-sia. Kue buatannya memperoleh respon positif dari para konsumen. Pembeli pertama bahkan ikut mempromosikan produk spikus milik Irham.

Lambat laun, usaha Irham semakin laris-manis. Bahkan ada salah satu stasiun Televisi Nasional yang ikut meliput produknya tersebut. Irham mengaku, bahwa sejak saat itu ia menerima banyak orderan, sampai-sampai ia jarang tidur. Akhirnya, setahun kemudia irham memutuskan merekrut 11 karyawan untuk membantu dirinya dalam mengembangkan usaha spikus.

Keunikan produk Spikus milik Irham

spikus surabaya unik
via: livewire.co.id
Jika sebagaian besar orang membuat spikus menggunakan teknik dipanggang, lain halnya dengan yang dilakukan oleh Irham. Ia memberikan sentuhan keunikan dalam produknya, yaitu mengolah spikus dengan metode pengkukusan. Sedangkan untuk varian rasa yang ditawarkan ada 6 jenis, terdiri dari canary season, choco cheese, choco lava, mocca raisin, tiramisu, dan black n white silverqueen.

Spikus buatan Irham tak hanya memiliki cita rasa yang nikmat, tampilannya juga sangat memikat dengan dihiasi warna-warni pada tiap lapisan kuenya. Selain itu, Irham juga mengemas produknya dalam nuansa modern. Sehingga kue tradisional tersebut mudah diterima oleh masyarakat luas. Rencananya Irham akan membuat varian spikus baru dengan menggunakan kayu manis sebagai bahan utamanya.

Keuntungannya?

Tak perlu diragukan lagi, keuntungan yang diperoleh Irham tentu cukup menggiurkan. Ia mengaku berhasil menjual 500-1000 pak spikus perbulan. Dimana harga per paknya sekitar Rp. 23 ribu hingga Rp. 90 ribu (tergantung ukuran). Saat ini, spikus Irham telah dikirim ke 70 kota di Indonesia, dengan mayoritas pembeli berasal dari wilayah Jabodetabek.

Well, sungguh menarik bukan? Nah, setelah mendengar cerita diatas, apakah anda mulai berminat menjadi entrepreuner muda? Yuk, mulai sekarang jangan takut mengambil risiko. Gali potensi diri dengan mengobarkan semangat jiwa berwirausaha!

Sumber:ditulis kembali dari harian pontianakpost

0 Response to "Membangun Jiwa Berwirausaha Lewat Kisah Sukses Si Pengusaha Spikus Kukus"

Posting Komentar