Sepasang suami istri pulang ke rumah setelah berbelanja. Ada seekor
tikus sedang memperhatikan apa saja yang dibawa mereka dari pasar.
Ternyata yang dibeli oleh pasangan tersebut salah satunya adalah
perangkap tikus. Si tikus kaget bukan kepalang.
Ia
segera berlari menuju kandang ayam. Dia lantas bercerita mengenai
kegelisahannya tentang perangkap tikus yang baru dibeli sepasang suami
istri tadi. Namun si Ayam hanya menjawab. “Aku bersimpati, aku turut
beduka cita. Tapi tidak ada yang dapat kulakukan.”
Tikus
kemudian menemui sapi. Ia mengadu hal serupa dan si sapi hanya menjawab,
“Tuan tikus, saya turut bersedih dengan kekhawatiranmu. Tetapi hal
tersebut tidak akan berpengaruh kepadaku.” Tikus pun kembali berlalu dan
menemui si Kambing dan ular. Mereka pun menjawab dengan nada yang sama
seperti ayam dan sapi. Akhirnya si tikus kembali ke rumah dengan pasrah.
Mengetahui bahaya yang akan menimpanya.
Suatu malam si istri
pemilik rumah tersebut mendengar suara dari ribut dari belakang
rumahnya. Rupanya si ular yang terperangkap di dalamnya. Buntut ular yang
terjepit menambah ganas reaksi ular tersebut. Hingga akhirnya si ular
mematok istri pemilik rumah tersebut. Walaupun si suami sempat membunuh
ular tersebut, tetapi sang istri tetap saja harus dibawa ke rumah sakit.
Beberapa
hari kemudian sang istri demam. Ia meminta suaminya untuk memasakkan
sop ceker ayam. Dan segeralah si suami menyembelih ayam kemudian
memasaknya. Ternyata sakit sang istri tak kunjung reda. Seorang sahabat
menyarankannya memasak hati kambing. Tetapi tetap saja sang istri tak
kunjung sembuh. Hingga akhirnya dia meninggal dunia. Banyak sekali
tetangga yang melayat dan si suami akhirnya menyembelih sapi sebagai
jamuan kepada para pelayatnya.
Dari kejauhan si tikus hanya bisa
memandang penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian dia melihat perangkap
tikus tersebut sudah tidak dipergunakan lagi.
SUATU SAAT KETIKA ANDA
MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA,
MAKA PIKIRKANLAH SEKALI LAGI. (Alfian Anjar).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Itu Bukan Urusan Saya"
Posting Komentar