Digital Store atau Building store?

Adalah tantangan yang besar untuk menumbuhkan jiwa wirausaha ke dalam diri seseorang. Perlu motivasi yang tinggi agar kemauan berbanding lurus sama bukti nyata di lapangan. Apalagi dengan berwirausaha anda bisa menjadi bos untuk diri anda sendiri. Tidak ada lagi omelan dari bos atau persaingan tidak sehat antar karyawan yang mungkin saja anda temukan di tempat kerja.


Nah, buat yang ingin membuka usaha sendiri, tentu saja harus memikirkan banyak hal. Sebagai contoh anda ingin membuka usaha jual beli baik untuk jual beli retail atau grosir. Berbisnis seperti ini tentu saja membutuhkan banyak pertimbangan. Mulai dari berapa modal yang dibutuhkan, apa saja yang akan dijual atau memilih dimana anda akan berjualan.

Building Store

Konsep berbisnis dengan menggunakan konsep Building store atau orang Indonesia menyebutnya sebagai toko adalah tipikal usaha yang sering dipilih masyarakat. Banyak yang membuka usaha jenis ini dengan menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat dari kebutuhan primer hingga tersier.


# Keuntungan

Toko ini berkonsep nyata. Maksudnya para pembeli bisa melihat dan menyentuhnya sebelum membeli sehingga mereka yakin bahwa barang yang mereka beli bukan barang yang palsu (kecuali kalau anda memang membeli barang kw, beda lagi ceritanya). Jadi pasti ada rasa aman dalam membeli suatu produk.
Selain keunggulannya dalam memberikan rasa aman, building store memberikan sebuah kenyamanan bahwa barang yang anda beli dapat langsung anda bawa pulang pada saat itu juga. Berbanding terbalik jika anda membeli secara online, anda harus menunggu beberapa saat sebelum barang yang anda inginkan sampai di tangan dan tidak ada biaya tambahan seperti ongkos kirim.

# Kerugian

Sebuah bisnis dengan konsep apapun pasti akan mempunyai sisi rugi di dalamnya, seperti biaya yang harus dikeluarkan tentu saja lebih besar. Karena menggunakan konsep toko berdiri secara nyata, modal tentu saja akan keluar lebih besar. Biaya membuat toko ataupun menyewanya adalah hal wajib disisihkan dari modal yang terkumpul.
Perancang busana yang menjual dengan konsep building store saja akan rugi. Seharusnya barang yang anda hasilkan dapat dijual dengan lebih mahal. Karya anda hanya akan terkenal di kota dan maksimalnya hanya sampai kota tetangga. Padahal kemungkinan di belahan dunia lain anda bisa menjualnya melebihi harga yang anda tawarkan di dalam negeri.

Digital Store


Tahun 2000an adalah tahun di mana era digital mulai merambah semua lapisan masyarakat. Semakin tahun permintaan dari masyarakat untuk penyediaan teknologi hingga ke pelosok Indonesia kewalahan pemerintah penuhi. Sedangkan mereka yang sudah melek teknologi banyak yang memanfaatkannya dengan seksama. Seperti mereka yang menciptakan konsep Digital Store

# Keuntungan

Berbisnis dengan konsep ini akan menekan pengeluaran anda. Mungkin jika modal yang tidak besar dan hanya cukup membeli barang jualan, berbisnis dengan memanfaatkan konsep ini adalah pilihan yang tepat. Anda bisa memulainya dengan menjual di Facebook atau Instagram dimana sebagian besar pengguna teknologi pasti punya akunnya.
Pelanggan akan merasa nyaman. Konsep berbisnis dengan digital store akan memudahkan para pembeli dalam memilih barang kebutuhannya tanpa perlu capek-capek berkeliling toko. Berbeda dengan building store, digital store menyediakan pemilihan barang kebutuhan dengan lebih nyaman. Pembeli hanya perlu membuka situs penjual dan memilih barang yang mereka inginkan
Pembayaran aman. Tentu saja, berbisnis dengan menggunakan sistem ini kebanyakan dilakukan lewat jasa dari bank. Oleh karena itu, anda nggak perlu takut bakal dirampok pas anda selesai transaksi. Lagipula cek data transfer dari pelanggan dapat lewat gadget kok dari rumah

# Kerugian

Kerugian dalam bisnis ini mungkin akan anda temui bila ada pembeli yang mangkir membayar. Ketika barang sudah diorder dari supplier dan ternyata pembeli membatalkan barang pesanan. Istilah para olshop adalah pembeli PHP (pemberi harapan palsu).
Ketemu Supplier penipu. Pembeli sudah transfer dan uangnya terkumpul. Pesan beberapa barang dan kemudian transfer ke supplier. Tett toott, setelah ditunggu beberapa lama barang nggak bisa dikirim, penjual menghilang. Nama baik olshop kita jadi buruk di mata pelanggan.

Nah, buat para wirausahawan baru, mau pilih yang mana, Digital Store or Building store? Atau malah mau gabungin dua-duanya?

0 Response to "Digital Store atau Building store?"

Posting Komentar